Saturday, June 3, 2017

EVALUASI PROGRAM PENCEGAHAN GIZI BURUK MELALUI PROMOSI DAN PEMANTAUAN PERTUMBUHAN ANAK BALITA

EVALUASI PROGRAM PENCEGAHAN GIZI BURUK MELALUI
PROMOSI DAN PEMANTAUAN PERTUMBUHAN ANAK BALITA
(Jurnal Kedokteran Masyarakat, Vol. 26, No. 1, Maret 2010)

A. Evaluasi Input
• Jumlah kader di posyandu sebagian besar kurang dari 5. Beberapa
kader yang mempunyai jiwa sosial dapat bertahan lama, tetapi kader
yang bekerja karena paksaan seringkali drop out.
• Cara perekrutan kader yang diterapkan belum berdasarkan pada aspek sukarela.
• Sebagian besar kader belum mampu mengartikan makna pertumbuhan berat
badan anak
• Kader tidak melakukan penyuluhan jika pertumbuhan anak normal,
kondisi tersebut mengurangi motivasi ibu balita dalam menjaga
kesehatan anak.
• Tempat kegiatan posyandu sebagian besar belum mempunyai tempat yang khusus.
• Petugas kesehatan mempunyai beban kerja yang berat sehingga tidak
maksimal dalam pembinaan di posyandu
• Dana operasional posyandu yang berasal dari pemerintah masih kurang.
B. Evaluasi Proses
• Penyuluhan belum dilaksanakan secara maksimal
• Pelayanan kesehatan di posyandu masih didominasi oleh petugas dan
kader sebagian besar kurang aktif melakukan deteksi kasus gizi buruk
di luar posyandu
• Sebagian besar kader belum memanfaatkan grafik pertumbuhan sebagai
dasar untuk promosi kesehatan kepada ibu balita agar terus mengontrol
kesehatan anak.
• Penyuluhan atau konseling jarang diberikan karena terbatasnya
kemampuan kader dan petugas serta situasi yang tidak memungkinkan
C. Evaluasi Output
• Hasil cakupan program penimbangan di posyandu di bawah target
• Cakupan meningkat pada penimbangan posyandu yang disertai dengan
penemuan kasus secara aktif di luar posyandu dan cakupan tertinggi
dicapai pada saat pekan penimbangan.
• Ibu balita gizi kurang dan gizi buruk belum mampu memahami makna
pertumbuhan berat badan anak karena pengetahuan terbatas, adanya
persepsi yang salah tentang gizi buruk serta masalah ekonomi keluarga.
D. Kelebihan Program
• Dapat mendeteksi secara dini gizi buruk di masyarakat, sehingga
tidak berkembang menjadi kejadian luar biasa
• Upaya promosi kesehatan dapat meningkatkan pemahaman ibu balita
terhadap gizi buruk dan meningkatkan cakupan pelayanan kesehatan
sehingga dapat menekan angka kejadian penyakit pada balita.
• Tidak berbayar
E. Kekurangan Program
• Partisipasi masyarakat sangat dibutuhkan di dalam program ini, karna
tanpa adanya partisipasi aktif masyarakat, program ini tidak dapat
berlangsung.
• Minimnya pengetahuan kader dapat menghambat keberlangsungan program

Nama : RR. Putri Arum Sholekhati
NIM : 1500029254
AKK kelas C