PROGRAM KB
Pasca International Conference on Population Development (ICPD)
Cairo, 1994.Salah satu keputusan penting dari ICPD adalah :
"Perubahan paradigma dalam masalah kependudukan dan pembangunan ,dari
pengendalian populasi dan penurunan angka fertilasi/keluarga berencana
menjadi pendekatan yang terfokus kepada kesehatan reproduksi serta hak
reporoduksi".
Kesehatan reproduksi adalah suatu keadaan fisik, mental, dan sosial
secara utuh ,tidak semata-mata bebas dari penyakit atau kecacatan
dalam semua hal yang berkaitan dengan sistem reproduksi, serta fungsi
dan prosesnya. Sedangkan hak reproduksi yaitu semua orang ,baik
laki-laki maupun perempuan (tanpa memandang status sosial, suku,
umur,agama), mempunyai hak yang sama untuk memutuskan secara bebas
dan bertanggung jawab menggenai jumlah anak, jarak antaranak, serta
menentukan anak dan di mana akan melahirkan
KB dimasukkan dalam pelayanan kesehatan reproduksi karena KB
bertujuan untuk menunda, menjarangkan atau membatasi kehamilan, bila
jumlah anak dianggap cukup. KB adalah singkatan dari Keluarga
Berencana. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1997), maksud
daripada ini adalah: "Gerakan untuk membentuk keluarga yang sehat dan
sejahtera dengan membatasi kelahiran. "Keluarga Berencana" adalah
usaha untuk mengukur jumlah dan jarak anak yang di inginkan. Untuk
dapat mencapai hal tersebut maka dibuatlah beberapa cara atau
alternatif untuk mencegah ataupun menunda kehamilan.
Salah satunya keuntungan dari program KB adalah dengan mengkonsumsi
pil kontrasepsi dapat mencegah terjadinya kanker uterus dan ovarium.
Bahkan dengan perencanaan kehamilan yang aman, sehat dan diinginkan
merupakan salah satu faktor penting dalam upaya menurunkan angka
kematian maternal. Ini berarti program tersebut dapat memberikan
keuntungan ekonomi dan kesehatan.
Pengaturan kelahiran memiliki benefit (keuntungan) kesehatan yang
nyata, salah satu contoh pil kontrasepsi dapat mencegah terjadinya
kanker uterus dan ovarium, penggunaan kondom dapat mencegah penularan
penyakit menular seksual, seperti HIV. Meskipun penggunaan alat/obat
kontrasepsi mempunyai efek samping dan risiko yang kadang-kadang
merugikan kesehatan, namun demikian benefit penggunaan alat/ obat
kontrasepsi tersebut akan lebih besar dibanding tidak menggunakan
kontrasepsi yang memberikan risiko kesakitan dan kematian maternal.
Program KB menentukan kualitas keluarga, karena program ini dapat
menyelamatkan kehidupan perempuan serta meningkatkan status kesehatan
ibu terutama dalam mencegah kehamilan tak diinginkan, menjarangkan
jarak kelahiran mengurangi risiko kematian bayi. Selain memberi
keuntungan ekonomi pada pasangan suami istri, keluarga dan masyarakat,
KB juga membantu remaja mangambil keputusan untuk memilih kehidupan
yang lebih balk dengan merencanakan proses reproduksinya. Program KB,
bisa meningkatkan pria untuk ikut bertanggung jawab dalam kesehatan
reproduksi mereka dan keluarganya. Ini merupakan keuntungan seseorang
mengikuti program KB.
Program KB juga memiliki kekurangan yaitu program KB ini dirasa
dianggap kurang memadai, karena tidak semua Posyandu di pedesaan
dibekali dengan infrastruktur dan keahlian pemeriksaan KB, ditambah
lagi dengan kurangnya presentasi tentang pengetahuan KB di daerah
pedesaan, sehingga kebanyakan masyarakat indonesia yang berdomisili di
pedesaan masih kurang pengetahuaannya tentang Program KB serta
manfaatnya, dan juga masih banyak masyarakat yang beranggapan bahwa
banyak anak banyak rezeki, padahal zaman semakin maju dan harus
diimbangi dengan pemikiran yang semakin maju pula.
Paramita
1500029057
Kelas A