dengan ini saya lampirkan tugas Adminitrasi dan Kebijakan Kesehatan.
EVALUASI PROGRAM PENINGKATAN PEMBERIAN ASI EKSLUSIF DI PUSKESMAS PARIAMAN, KOTA PARIAMAN
ASI ekslusif merupakan salah satu program prioritas karena dampaknya yang iuas terhadap status gizi dan kesehatan bayi. Menurut IJU R1 No.36 tahun 2009 tentang kesehatan pasal 128, setiapbayiberhakmendapatkanair susuibuekslusif sejak dilahirkanselama 6 (enam)bulan,kecualiatas indikasimedis.
a. input
1.Tenaga Penanggung jawab program adalah kepala Puskesmas,dengan tenaga pelaksana adalah tenaga gizi (satu orang koordinator program gizi dan satu orang ahli gizi) dibantu oleh tenaga Promkes dan KIA. Di desa/kelurahan dilakukan oleh bidan desa dengan bantuan kader. Ketersediaan tenaga gizi belum mencukupi dan belum seluruhnya mendapatkan pelatihan khusus konseling ASI. Bidan desa sama sekali belum mandapatkan Pelatihan khusus konseling ASI, tetapi telah mendapatkan sosialisasi dari tenaga gizi dan KIA yang sebelumnya telah mengikuti pelatihan konseling ASI ekslusif. Pelatihan konseling ASI untuk kader juga belum ada. Kader mendapatkan pelatihan Posyandu yang diadakan Puskesmas setiap 1 atau 2 kali setahun.
2.Dana Tidak ada dana APBD untuk program peningkatan pemberian ASI ekslusif di wilayah kerja Puskesmas Pariaman.
3.Sarana Sarana untuk pelaksanaan program peningkatanpemberian ASI ekslusif masih kurang, hanya inemanfaatkan Posyandu dan kelas ibu sebagai tempat penyuluhan ASI ekslusif. Hanya terdapat satu pojok ASI yang baru dibuat di Puskesmas dan model untuk penyuluhan juga masih kurang.
4.Metode Pelaksanaan program menggunakan metode edukatif dengan cara memberikan dilakukan untuk meningkatkan ASI ekslusif ini adalah dengan konseling/Facetoface
B.Proses
1.Perencanaan Tidak ada perencanaan khusus untuk kegiatan ASI ekslusif ini. Perencanaan hanya sebatas perencanaankegiatanPosyandudankelasibu.
2.Pengorganisasian Tidak ada pengorganisasian khusus, kepala puskesmas sebagai penanggung jawab semua program di Puskesmas termasuk penanggungjawab kegiatan penyuluhan untuk ASI ekslusif. Di Puskesmas Pariaman,ASI eksklusif ini merupakan bagian dari program gizi, dibantu oleh tenaga KIA danPromkes.Pelaksanaan promosi dan pemantauan ASIekslusif didesa/kelurahan di lakukan bidan desa dibantu kader.
.3.Penggerakan Pelaksanaan Upaya penggerakan sudah dilakukan oleh petugas kesehatan melalu ikegiatan penyuluhan dan penjelasan mengenai ASI ekslusif, Narnun masih ada bidan di wilayah kerja Puskesmas Pariaman yang memberikan susu formula pada bayi baru lahir dan tidak memberikan informasi mengenai ASI ekslusifpada ibu.
4.Pengendalian Hambatan kegiatan biasanya karena ketidak hadiran atau susahnya mengumpulkan ibu ibu saat penyuluhan, kurangnya media K1E dan ketidak patuhan ibu yang memberi makanan tambahan pada bayi di bawah 6 bulan. Pemantauan ASI ekslusif harusnya dilakukan bidan desa setiap bulan sesuai kegiatan Posyandu dan dilaporkan 2 kali setahun pada bulan Februari dan Agustus kepada Dinas Kesehatan Kota Pariaman. Namun pemantauan saat Posyandu ini masih jarang dilakukan oleh bidan desa.
C.Output
Cakupan pemberianASI ekslusif diwilayah kerja Puskesmas Pariaman masih rendah, masih di bawah target yang ditetapkan oleh DinasKesehatan kota Pariaman. Menumt hasil FGD yang dilakukan dengan ibu bayi di wilayah kerja Puskesmas Pariaman,hanya 1 dari 11 ibu yang memberikan ASI secara ekslusif pada bayi nya. Masih banyak ibu-ibu yang memberikan makanan tambahan berupa susu formula, bubur dan roti.