Sunday, June 4, 2017

 Nama : Annisa Intan Fadila
Nim     :1500029300
      Akk kelas B
Pencapaian Indonesia Sehat saat ini belum terwujud 100%, masih banyak program yang belum terlaksana dengan baik. Apalagi sumber daya dan dana yang terbatas serta belum menerapkan prinsip adil dan merata dalam aplikasinya menjadi hambatan yang paling besar dalam melaksanakan suatu program.

Jika dilihat dari sumber daya yang ada, jumlah tenaga kesehatan yang diperlukan, baik yang bergerak di bidang promotif, preventif, kuratif, maupun rehabilitatif masih banyak yang terpusat di kota-kota besar saja. Meskipun jumlah tenaga kesehatan sudah mencukupi, namun persebarannya kurang merata.

Menurut penuturan Menteri Kesehatan, Endang Rahayu Sedyaningsih, dalam sebuah surat kabar nasional, "Penyebaran tenaga-tenaga kesehatan local harus dioptimalkan, khususnya ke daerah-daerah terpencil. Optimalisasi tenaga kesehatan merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan ketersediaan, pemerataan, dan kualitas tenaga kesehatan, terutama di daerah terpencil, tertinggal, perbatasan, dan kepulauan (DTPK)."

Di sisi lain, dana yang dianggarkan pemerintah untuk kesehatan tak lebih dari 2,3% dari APBN per tahun.

Sehingga diperlukan partisipasi yang lebih besar dari masing-masing pemerintah daerah. Di samping itu, efektifitas dana kesehatan sangat penting untuk diperhatikan. Dana kesehatan yang tidak begitu besar jumlahnya, penggunaannya haruslah lebih berorientasi pada upaya promotif dan preventif, bukan upaya kuratif yang terkesan seperti membuang uang negara karena dari awal kita sudah sepakat bahwa kesehatan adalah asset. Sebuah asset harus dijaga agar dapat bermanfaat, bukannya dibiarkan dan nantinya kita justru harus menanggung kerugian, sedangkan asset tersebut pasti sudah berkurang mutunya.Pendanaan di bidang promotif dan preventif selain menjaga asset negara berupa kesehatan masyarakat, sekaligus juga dapat melatih masyarakat untuk berperilaku sehat