Monday, June 12, 2017

Kelebihan & Kekurangan

Kelemahan dan kelebihan dari kebijakan yang telah dibuat mengenai pemeberian ASI Ekslusif anatara lain:

1.  Kelebihan Kebijakan Pemberian Asi Ekslusif

Penurunan angka kematian bayi dan meningkatkan status gizi masyarakat. Status gizi masyarakat akan baik apabila perilaku gizi yang baik dilakukan pada setiap tahap kehidupan termasuk pada bayi atau 1000 hari pertama kehidupan. Dengan adanya kebijakan tersebut dapat meningkatkan derajat kesehatan bayi/anak dan ibu, selain dari segi kesehatan kebijakan tersebut juga dapat berdampak baik pada perekonomian. Adanya kebijakan tersebut dapat menekankan pada ibu yang melahirkan untuk segera memberikan ASI tanpa memberikan makanan yang lain atau pengganti ASI sehingga dari segi ekonomi dapat menghemat keuangan keluarga karna tidak perlu membeli pengganti ASI atau membeli susu formula.

2. Kelemahan dari Kebijakan Pemberian Asi Ekslusif

Kebijakan tentang pemberian Asi Ekslusif tersebut masih lemah atau masih tidak efektif sebagaimana yang diharapkan, hal tersebut karena kebijakan itu masih memiliki kelemahan dan celah seperti celah dalam hal pemasaran produk pengganti Asi (susu formula), di tandai dengan masih banyaknya produk susu yang dijual untuk anak umur 0-6 bulan. Kebijakan itu juga  dipengaruhi karena kurangnya pengetahuan ibu, kurangnya dukungan keluarga, rendahnya kesadaran masyarakat tentang manfaat pemberian Asi Ekslusif, kurangnya dukungan tenaga kesehatan, fasilitas pelayanan kesehatan dan produsen makanan bayi untuk keberhasilan ibu dalam menyusui bayinya. Hal tersebut yang menyebabkan kebijakan pemberian Asi ekslusif masih belum efisien, kebijakan tersebut dibuat akan tetapi bagi wanita karir kebanyakan masih tidak memiliki hak nya untuk menyusui bayinya. Padahal dalam kebijakan pemberian Asi Ekslusif di sebutkan bahwa wajib memberikan Asi selama 6 bulan secara rutin. Pemenuhan pemberian Asi tersebut jadi kendala karena masih banyak kantor-kantor atau tempat-tempat yang belum menyediakan tempat untuk memberikan Asi, sehingga itulah yang menyebabkan lemahnya kebijakan tersebut.

 

Afrilita Wulandari

Kelas A