Kartu program Jaminan Kesehatan Masyarakat mulai didistribusikan di beberapa daerah di eks-Karesidenan Surakarta. Secara umu masyarakat menyambut baik program pemerintah pusat ini, meski ada sedikit persoalan yang sedikit mengganggu. Persoalan itu diantaranya warga miskin yang justru tercoret dari daftar penerima, hingga ditemukannya data pegawai negeri sipil (PNS) didalam program tersebut. Beberapa kasus yang terjadi berdasarkan hasil evaluasi ini diantaranya :
a. Banyak yang tidak dapat
Tahun sebelumnya banyak warga miskin yang dapat. Namun, di tahun 2012 ini mereka tidak dapat. Baru ada tujuh hingga sepuluh kepala keluarga (KK) miskin yang melapor. Dari sekitar 1.500 warga yang mendapat Jamkesmas, banyak ditemukan data yang keliru. Di mana seorang PNS dan sejumlah orang yang meninggal masuk dalam daftar penerima Jamkesmas.
b. Pendataan salah sasaran
Awal tahun 2012 lalu, banyak warga yang seharusnya tidak berhak menerima Jamkesmas justru malah terdata didalamnya.
c. Kartu tak bertuan
Dari hasil validasi data yang dilakukan, terdapat empat kartu Jamkesmas tak bertuan. Identitas yang tertera pada kartu Jamkesmas tersebut tidak tercatat sebagai warga. Selain itu, juga ditemukan kartu Jamkesmas milik seorang warga yang sudah meninggal sejak tahun 2010 lalu. Tidak ada warga yang namanya sesuai dengan identitas yang ada di kartu Jamkesmas.
Dari melihat hasil evaluasi diatas dapat dikatakan bahwa program Jamkesmas ini masih belum dapat dikatakan sudah berjalan dengan baik. Masih banyak hal yang perlu di perbaiki serta ditingkatkan lagi bukan hanya pada Jamkesmas saja tetapi untuk seluruh kebijakan pemerintah mengenai kesehatan yang saat ini masih belum mencapai target yang diharapkan. Kerja sama antar banyak pihak perlu untuk ditingkatkan agar program yang sedang dijalankan ini bisa berhasil mencapai target yang dihrapkan kedepannya.
Nama : Nurvita Kurnia Sari
NIM : 1500029205
Kelas : B