Friday, May 26, 2017

TUGAS AKK 2/NAMA;WULAN ANINDITA SARI/NIM:1500029313/B

Tugas Ke  2 AKK (status gizi di indonesia khususnya di daerah terpencil)


"Indonesia Masuk Daftar Masalah Gizi Serius", berdasarkan laporan Global Nutrition 2014, Indonesia masuk ke daftar 17 negara dari 117 negara dengan tiga masalah gizi serius, yaitu stunting atau tinggi badan menurut umur kurang (32,7%), wasting atau berat badan menurut tinggi badan kurang (12,1%), dan obesity atau kegemukan (11,9%). Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) Kementerian Kesehatan di tahun 2013 juga mengemukakan hal yang serupa.Tingkat stunting 57% menjadi permasalahan yang serius terlebih di wilayah Indonesia Timur.Angka prevalensi itu lebih tinggi dibandingkan nasional sehingga menjadikan Indonesia berada di urutan keempat tertinggi masalah stunting di dunia. Guru Besar Ilmu Gizi Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, Endang L Achadi, mengatakan salah satu penyebab stunting ialah malanutrisi atau salah gizi. Hal ini menjadi tantangan sehingga membutuhkan penanganan khusus dan segera. Dia menambahkan kekurangan gizi pada usia dini meningkatkan risiko terjadinya penyakit tidak menular (PTM) pada usia dewasa seperti diabetes, hipertensi, penyakit jantung koroner, dan stroke. Sebagai pencegahan, perlu dilakukan perbaikan asupan gizi sedini mungkin atau paling tidak 85% dari asupan gizi harus terpenuhi.

Hingga kini Indonesia masuk dalam lima besar untuk kasus gizi buruk. Untuk menanggulangi masalah tersebut kementerian kesehatan (kemenkes) menyediakan anggaran hingga Rp700 miliar per tahunnya.Saat ini kemenkes memrioritaskan penanggulangan gizi buruk di enam provinsi yaitu Jawa Barat, Jawa Timur, Gorontalo, Sulawesi Barat, NTB dan NTT. Enam provinsi itu diprioritaskan karena masih banyaknya kasus gizi buruk ditemukan. Secara nasional, diperkirakan ada sekitar 4,5 persen dari 22 juta balita atau 900 ribu balita mengalami gizi kurang atau gizi buruk.Meski demikian, Menkes mengungkapkan bahwa angka prevalensi gizi kurang pada balita telah menurun dari 31 persen pada tahun 1990 menjadi 17,9 persen pada tahun 2010.Menkes juga menyatakan Indonesia berhasil menanggulangi masalah gizi mikro dimana defisiensi vitamin A sudah tidak lagi menjadi masalah kesehatan masyarakat serta gangguan akibat kekurangan yodium makin berkurang. Secara umum adapun penyebab langsung dari gizi buruk adalah :

v  Penyapihan yang terlalu dini

v  Kurangnya sumber energi dan protein di dalam makanan TBC

v  Anak yang asupan gizinya terganggu akibat penyakit bawaan seperti jantung

     Sedangkan Penyebab tidak langsungnya adalah :

v  Daya beli suatu keluarga yang rendah/ekonomi lemah

v  Kurang baiknya keadaan lingkungan disekitar rumah

v  Pengetahuan gizi yang kurang

v  Rendahnya perilaku kesehatan gizi terhadap suatu keluarga

 

saya memperoleh dan  menuliskan beberapa pertanyaan yang mewakili inti permasalahan tentang masalah status gizi :

1.Apa saja permasalahan gizi yang sedang terjadi di indonesia khususnya di daerah terpencil?

2.Apa faktor penyebab kekurangan gizi di daerah terpencil khususnya di indonesia?

3.Bagaimana peran tenaga kesehatan dalam mengatasi hal tersebut terutama orang tua dengan pengetahuan rendah akan kebutuhan gizi yang kurang?

 

4.Bagaimana solusi yang tepat untuk mengatasi masalah gizi?

 

5.Apa saja jenis jenis penyakit yang menyebabkan terjadinya masalah gizi di indonesia khususnya di daerah terpencil?

 

 

 

Nama : Wulan Anindita Sari

Nim   : 1500029313

Kelas : B