KEBIJAKAN KESEHATAN IBU DAN ANAK
Secara tradisional KIA adalah sebuah program vertikal yang diatur oleh kebijakan nasional. Sebagian besar kebijakan utama KIA adalah inisiatif nasional yang dipengaruhi oleh organisasi internasional seperti Bidan Desa, Membuat Kehamilan lebih Aman, dan Manajemen Terintegrasi dari Penyakit Masa Anak-anak, Kebijakan KIA adalah program yang sangat kuat di level pemerintah pusat, tetapi bukan termasuk yang penting di level pemerintah daerah.
Program kesehatan ibu dan anak (KIA) merupakan salah satu prioritas utama pembangunan kesehatan di Indonesia. Program ini bertanggung jawab terhadap pelayanan kesehatan bagi ibu hamil, ibu melahirkan dan bayi neonatal. Salah satu tujuan program ini adalah menurunkan kematian dan kejadian sakit di kalangan ibu.
Angka Kematian Ibu (AKI) dan Anak (AKB) masih tinggi yaitu, 307 per 100.000 kelahiran hidup dan AKB 35/1000 kh. Target yang ditetapkan untuk dicapai pada RPJM tahun 2009 untuk AKI adalah 226 per 100.000 kh dan AKB 26/1000 kh. Dengan demikian target tersebut merupakan tantangan yang cukup berat bagi program KIA.
Sebagaian besar penyebab kematian ibu secara tidak langsung (menurut survei Kesehatan Rumah Tangga 2001 sebesar 90%) adalah komplikasi yang terjadi pada saat persalinan dan segera setelah bersalin. Penyebab tersebut dikenal dengan Trias Klasik yaitu Pendarahan (28%), eklampsia (24%) dan infeksi (11%). Sedangkan penyebab tidak langsungnya antara lain adalah ibu hamil menderita Kurang Energi Kronis (KEK) 37%, anemia (HB kurang dari 11 gr%) 40%. Kejadian anemia pada ibu hamil ini akan meningkatkan resiko terjadinya kematian ibu dibandingkan dengan ibu yang tidak anemia.
Mengapa saya memilih kebijakan kesehatan ibu dan anak karena disamping saya suka hal-hal yang mengenai kesehatan reproduksi (kespro), saya juga melihat bahwa di indonesia banyak sekali Angka Kematian Ibu (AKI) dan Anak (AKB) yang selalu menjadi masalah di Indonesia ini. Semakin banyaknya kasus AKI dan AKB maka semakin sedikit pula generasi penerus bangsa yang berakibat menurunnya generasi penerus bangsa yang diharapkan. Maka dari itu, saya memilih kebijakan kesehatan tentang kesehatan ibu dan anak agar prevalensi AKI dan AKB di Indonesia menurun serta berharap bahwa pemerintah memperhatikan lebih tentang masalah angka kematian ibu dan anak dan juga membuat suatu kebijakan yang bisa menurunkan AKI dan AKB secara efektif.
NAMA : JANUAR DWI ERVI LESTARI
NIM : 1500029189
KELAS : B