Gelandangan dan pengemis (gepeng) terkadang bukan lagi tindakan terpaksa untuk bisa bertahan hidup. Pada beberapa kasus, mereka sudah mengganggap tindakan ini sebagai pekerjaan. Apalagi kalau bukan karena pendapatannya yang menggiurkan dengan cara yang cukup mudah. Mereka yang jadi gepeng belum tentu karena terhimpit ekonomi.
Beberapa masyarakat memilih menjadi gelandangan dan pengemis dikarenakan
1. Terhimpit masalah ekonomi
2. Tidak memiliki tempat tinggal
2. Tidak memiliki tempat tinggal
3. Hidup dibawah garis kemiskinan
4. Hidup dengan ketidak pastian
5. Tidak memiliki perkerjaan tetap dan layak
gelandangan dan pengemis biasanya berasal dari daerah daerah pinggiran yang sengaja datang ke kota untuk mencari perkerjaan, namun tidak mempunyai kemampuan untuk berkerja sehingga memilih menjadi pengemis dan karena tergiur oleh hasil yang cukup lumayan. Gepeng dan pengemis ada yang musiman pada saat hari raya keagamaan seperti idul fitri, idul adha dll yang sengaja untuk menjadi pengemis untuk meraup keuntungan.
Untuk memenuhi kebutuhan sehari hari pengemis hanya mengandalkan penghasilkan dari mengemis dan untuk masalah kesehatan gelandangan dan pengemis tidak mendapatkan akses kesehatan yang layak. sehingga apabila mereka sakit hanya dapat melakukan pengobatan sendiri.
Usaha pemerintah untuk menanggulangi pengemis yaitu dengan mengadakan tempat pembinan sosial dan panti asuhan untuk anak anak terlantar. Padangan masyarakat terhadap gelandangan dan pengemis cukup memprihatinkan ketika melihat pengemis yang kesulitan untuk memnuhi kebutuhan sehari harinya. Adanya pengemis tidak jarang memberikan pandangan yang tidak enak dan resah terhadap masyarakat dikarenakan tidak jarang para gelandangan dan pengemis yang melalukan tindakan kekerasan kepada masyarakat untuk mendapatkan uang.
Nama : Meysia Dilla A
NIM : 1500029306
AKK Kelas B
