Monday, May 29, 2017

MASIH TINGGINYA ANGKA KEMATIAN IBU DAN ANAK




1.      Mengapa di Indonesia kasus tersebut presentase nya tinggi dibanding negara Asia lainnya?
Karena masih kurangnya kesadaran oleh para ibu dan anggota keluarga lainnya, kurangnya pengetahuan yang dimiliki para ibu, kurangnya pelayanan Kesehatan yang sesuai standar dan tepat untuk mengurangi kasus kematian ibu dan anak, Ketidakharmonisan kerukunan antar rumah tangga, sehingga saling cuek antara keluarga satu dengan keluarga lainnya.

2.      Kenapa kasus kematian ibu dan anak di Indonesia di pandang sebagai sebuah kasus yang serius?
Karena dilihat dari presentase kasus tersebut saja dapat dilihat bahwa tingkat kesejahteraan kesehatan masyarakat masih berada dibawah garis standar yang ada. Dan ini merupakan sebuah tolak ukur bagi pemerintah tentang keberhasilan program yang dijalankan. Sehingga Pemerintah dapat memfokuskan satu permasalahan walaupun membutuhkan waktu yang sedikit lama. Sehingga dapat menyelesaikan permasalahan satu tanpa menciptakan masalah baru lagi. Karena bila tidak di tanggapi secara serius, maka bisa-bisa bukan terselesaikan malah menciptakan suatu masalah baru, dan begitu seterusnya.

3.      Bagaimana upaya dalam menurunkan angka kematian ibu dan anak di Indonesia, bagaaimana peran pemerintah, petugas kesehatan dan masyarakat yang beresiko?
Indonesia sebelumnya merupakan negara yang agresif dalam melakukan kebijakan Kesehatan Ibu dan Anak (KIA). Sejak WHO meluncurkan Safe Motherhood Iniatiative pada tahun 1987, pemerintah Indonesia langsung merespon agenda WHO dalam kebijakan pembangunan KIA melalui strategi Making Pregnancy Safer (MPS). Indonesia juga merespon cepat inisiatif pembangunan kependudukan global (International Conference Population and Development/ICPD) yang pertama kali diadakan di Kairo, Mesir tahun 1994. Salah satu poin yang menjadi rujukan bagi pemerintah Indonesia adalah mengenai hak remaja untuk memperoleh pelayanan reproduksi termasuk juga mendapatkan pelayanan konseling yang benar. Selama dua decade (1980–2000) Indonesia merupakan negara yang sukses dalam menata program KIA. Tapi saat ini justru sebaliknya. Salah satu upaya pemerintah untuk menurunkan AKI adalah dengan mencanangkan program penempatan bidan di desa, program ini bertujuan untuk mendekatkan akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan ibu dan bayi baru lahir terutama pada saat kehamilan dan persalinan. Selain itu, kemampuan bidan di desa dalam memberikan pertolongan persalinan sesuai standar terkendala dengan sarana tempat tinggal yang bergabung menjadi Poskesdes. Berkaitan dengan pelayanan kesehatan, memang terjadinya kematian ibu sangat tergantung dari kecepatan dan ketepatan tindakan pada saat persalinan. Peningkatan peran pemerintah daerah terhadap peraturan yang dapat mendukung pogram penurunan tingkat kematian ibu di Indonesia juga diperlukan, seperti penyediaan dan penempatan tenaga kesehatan dan tenaga penunjang kesehatan, serta penyediaan sarana dan prasarana kesehatan. Kebijakan penempatan tenaga kesehatan perlu diatur dengan jelas dan tegas, yakni dengan menerapkan reward dan punishment baik terhadap tenaga spesialis, dokter, bidan, dan tenaga kesehatan lainnya. Selain itu, diperlukan penjaminan kompetensi tenaga kesehatan melalui berbagai upaya yang meliputi pendidikan pre-service, in-service training, penerapan kewenangan tenaga kerja yang sesuai, sertifikasi tenaga dan fasilitas kesehatan, pemberian ijin praktek tenaga kesehatan dan upaya audit pelayanan terhadap tenaga kesehatan dan fasilitas kesehatan. Ketersediaan tenaga yang kompeten saja tidak cukup tanpa didukung oleh sarana dan prasarana yang memadai, termasuk ketersediaan darah 24/7.

4.      Apakah penyebab sehingga angka kematian ibu dan anak meningkat ?
Angka kematian ibu dan anak tidak hanya dipengaruhi oleh bagaimana Pelayanan kesehatan yang diberikan saat ibu memasuki usia hamil, namun juga perlu diperhatikan status gizinya juga. Karena banyak ibu-ibu hamil yang tidak mengkonsumsi makanan-minuman yang bergizi demi kesehatannya dan calon bayi. Faktor pertamanya bisa jadi karena diwilayah tersebut tidak tersedia sumber makanan-minuman bergizi, selain itu bisa karena kondisi ekonomi yang mempengaruhi intensitas ibu dalam pemberian makanan sehat untuknya dan calon bayi.
Biasanya kasus kematian ibu dan anak ini terjadi di wilayah-wilayah desa, pedalaman, dan wilayah yang akses transportasinya susah. Sehingga banyak keluarga-keluarga yang sangat kurang informasi seputar kesehatan, karena tidak banyak akses pelayanan kesehatan di wilayah tersebut. Sebenarnya penyebab utama kasus ini adalah kurangnya tenaga kesehatan dan pelayanan kesehatan di daerah-daerah yang beresiko AKI dan AKB. Sehingga masyarakat kurang mendapatkan pengetahuan kesehatan, khususnya seputaran Kehamilan dan Reproduksi. Jika jumlah Yankes dan Nakes dapat dioptimalkan dan terjamahi oleh semua wilayah di Indonesia, angka kenaikan kematian Ibu dan Anak dapat ditekan.

5.      Bagaimana status Gizi masyarakat dapat mempengaruhi angka kematian Ibu dan Anak?
Masalah gizi masih merupakan masalah kesehatan masyarakat yang utama di negara  berkembang  termasuk  Indonesia.Masalah  gizi  menjadi  penyebab kematian  ibu  dan  anak  secara  tidak langsung  yang  sebenarnya  masih  dapat dicegah.Rendahnya  asupan  gizi  dan  status  gizi  ibu  hamil  selama  kehamilan dapat  mengakibatkan  berbagai  dampak  tidak  baik  bagi  ibu  dan  bayi.Salah satunya  adalah  bayi  lahir  dengan  berat  badan  lahir  rendah  (BBLR),  yaitu berat  badan  lahir  di  bawah  2500  gram.Bayi  yang  terlahir  BBLR  memiliki peluang meninggal 35 kali lebih tinggi dibandingkan dengan berat badan lahir di   atas   2500   gram.Penurunan   kejadian   BBLR   dapat   dicapai   melalui pengawasan  pada  ibu  hamil  dengan  menemukan  dan  memperbaiki  faktor yang  mempengaruhi  pertumbuhan  dan  perkembangan  janin  dan  neonatus.

Kebijakan yang di ambil dari masalah di atas adalah sebagai berikut :
A. Penyuluhan
Penyuluhan dimaksudkan untuk meningkatkan pengetahuan pasangan usia subur (PUS) tentang berbagai seluk beluk kesehatan reproduksi yaitu tentang bagaimana bereproduksi yang sehat, mengenali gejala ada tanda-tanda awal terjadinya penyakit serta langkah penanggulangannya.
Meningkatkan Pelayanan Kesehatan
Meningkatkan pelayanan kesehatan bertujuan agar masyarakat memiliki kedekatan dan kenyamanan dalam memperoleh pelayanan kesehatan.
C. Meningkatkan Jumlah Tenaga Kesehatan
Jumlah tenaga kesehatan sangat berperan penting dalam meningkatkan derajat kesehatan ibu dan anak, dalam hal ini ketersediaan tenaga bidan berpengaruh pada tingginya angka kematian ibu dan bayi, terlebih masih banyak daerah-daerah terpencil yang belum terjangkau oleh tenaga kesehatan sehingga masyarakat masih menggunakan tenaga dukun yang tidak terlatih dalam persalinan
D. Meningkatkan Jumlah Fasilitas Kesehatan
Meningkatkan jumlah dan fasilitas kesehatan dimaksudkan untuk kemudahan akses masyarakat menuju tempat pelayanan kesehatan.
RAJA RISNA ADRIANI
1500029311
KELAS: A